Jumat, 01 Maret 2024

Aqidah 11.1

BAB 1 Mengenal Alloh melalui Sifat-sifatNya
a. Pengertian ilmu aqidah / tauhid
b. Sifat-sifat wajib Alloh dan Sifat-Sifat MustahilNya
c. Sifat Jaiz Alloh (Wenang)

=========

a. Pengertian ilmu aqidah / tauhid

    Berdasarkan keterangan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian aqidah atau yang terserap ke dalam aqidah adalah basic belief atau keyakinan dasar. Menurut ajaran Islam, pemahaman Aqidah seseorang harus bersumber dari Al-Quran dan hadits.
Aqidah bisa diartikan sebagai iman. Pemahaman seseorang tentang Aqidah merupakan dasar atau landasan dalam menjalankan ajaran Islam. 
    Aqidah atau keyakinan yang merupakan landasan utama adalah menyakini bahwa Alloh itu satu. Meyakini bahwa Alloh itu satu, dalam ilmu aqidah disebut dengan tauhid.
Tauhid adalah aqidah bawaan manusia. Allah telah menciptakan manusia memiliki fitrah beriman kepada-Nya dan mentauhidkan-Nya. Manusia itu dilahirkan dalam keadaan mengimani keberadaan Allah bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selain Dia, dan tidak ada Tuhan selain Dia.
    Dengan mempelajari ilmu aqidah, membuka wawasan umat Muslim tentang cara meningkatkan keimanan dalam beragama. Salah satu ilmu aqidah yang penting untuk dipelajari adalah tauhid. Arti tauhid diketahui sebagai ilmu yang mempelajari tentang sifat keesaan Allah. Dengan makna Allah itu satu, Dzat yang memiliki segala kesempurnaan dan tidak ada satu pun yang bisa menggantikannya.
    Selain itu, arti tauhid juga dipahami sebagai sikap meyakini bahwa Allah Maha Suci yang tidak memiliki kekurangan sedikit pun, seperti yang dimiliki oleh makhluk hidup ciptaannya. Bukan hanya itu, mempelajari arti tauhid juga termasuk meyakini kebenaran seluruh ajaran Allah yang diturunkan dan disebarkan oleh para Rasul-Nya.
b. Sifat-sifat wajib Alloh dan Sifat-Sifat MustahilNya
1. Sifat Wajib ada 20 Sifat, yaitu:
وجود (Wujud) artinya Ada
قدم (Qidam) artinya Terdahulu (Tiada Permulaan)
بقاء (Baqo) artinya Kekal (Tiada Keberakhiran)
مخالفة للحوادث (Mukholafah Lil Hawaditsi) artinya Berbeda dengan yang baru/makhluk
قيامه بنفسه (Qiyamuhu Binafsihi) artinya Berdiri Sendiri
وحدانية (Wahdaniyah) artinya Sendiri, Tunggal, Esa
قدرة (Qudrot) artinya Kuasa/Mampu/Bisa
ارادة (Irodah) artinya Berkehendak
علم ('Ilmu) artinya Tahu (Berpengetahuan)
حياة (Hayat) artinya Hidup
سمع (Sama') artinya Mendengar
بصر (Bashor) artinya Melihat
كلام  (Kalam) artinya Bicara
قديرا  (Qodiron) artinya -- Yang Kuasa, Yang Mampu, Yang bisa
مريدا (Muridan) artinya -- Yang Berkehendak
عالما ('Aliman) artinya -- Yang Tahu (Mengetahui)
حيا (Hayyan) artinya -- Yang Hidup
سميعا (Sami'an) artinya -- Yang Mendengar
بصيرا (Bashiron) artinya -- Yang Melihat
متكلما (Mutakaliman) artinya -- Yang Berbicara
2. Sifat Mustahil ada 20 Sifat, yaitu:
عدم ('adam) artinya tiada
حدوث (huduts) artinya baru
فناء (fana) artinya rusak
مماثلة للحوادث (mumaatsalah lilwahaditsi) artinya serupa dengan yang baru
قيامه بغيره _ احتياجه الى غيره (qiyamuhu bighoerihi/ihtiyajuhu ilaa ghoerihi) artinya berdirinya oleh orang lain, atau butuh kepada yang lain
تعدد (ta'addud) artinya berbilang
عجز ('ajuz) artinya lemah
كراهة (karohah) artinya terpaksa ()
جهل (jahl) artinya bodoh
موت (maot) artinya mati
صمم (shomam) artinya tuli
عمى ('ama) artinya buta
بكم (bakam) artinya bisu
عاجزا ('ajizan) artinya -- yang lemah
كارها (kaarihan) artinya -- yang merasa terpaksa
جاهلا (jaahilan) artinya -- yang bodoh
ميتا (mayyitan) artinya -- yang mati
اصم (shomam) artinya -- yang tuli
اعمى (a'maa) artinya -- yang buta
ابكم (abkam) artinya-- yang bisu

c. Sifat-sifat Jaiz Alloh

Sifat jaiz Allah artinya sifat yang boleh ada atau tidak ada pada Allah SWT. Dengan sifat ini, Allah boleh melakukan segala sesuatu yang mungkin terjadi sesuai dengan kehendak-Nya.
Mengimani sifat jaiz Allah ini hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim dan dapat dilakukan dengan senantiasa percaya sepenuh hati bahwa Allah boleh berbuat sesuatu atau tidak.

Sifat Jaiz Allah Hanya Satu

Sifat jaiz Allah ini hanya ada satu yakni fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu atau Allah itu mungkin berbuat segala sesuatu atau mungkin meninggalkannya (tidak berbuat). Oleh karena itu, Allah memiliki kebebasan berbuat atau meninggalkan tanpa ada yang memaksa.

Untuk memahami sifat jaiz pada Alloh ini, maka kita dapat menemukannya di dalam kehidupan, misalnya:

Ada dua orang yang memakan makanan pedas, padahal sebelumnya sudah diperingatkan bahwa memakan makanan pedas bisa menyebabkan sakit perut. Kemudian, dari kedua orang tersebut ternyata salah satunya mengalami sakit perut sementara yang lain tidak mengalaminya. Dari kejadian ini secara aqidah, meyakini bahwa Alloh boleh berbuat dan boleh juga tidak; dan secara tauhid, bahwa Alloh tetaplah satu, tidak ada sekutu bagiNya. Dari keadaan orang yang sama-sama memakan makanan pedas namun kemudian mengalami kejadian yang berbeda tidak menunjukan kepada adanya dua tuhan, tapi hal ini terjadi karena Alloh mempunyai sifat jaiz, boleh berbuat boleh tidak berbuat. 

cara-cara yang dapat dilakukan seorang hamba untuk beriman terhadap sifat jaiz Allah antara lain adalah:

  1. Tidak menyekutukan Allah.
  2. Yakin terhadap semua yang ada di alam semesta adalah ciptaan Allah semata.
  3. Takut berbuat dosa, karena Allah pasti akan membalasnya.
  4. Tidak sombong terhadap apa yang dimiliki karena Allah bisa saja mengambilnya kapan pun.
  5. Tidak berbuat gegabah dan selalu berhati-hati dalam melakukan sesuatu, jangan sampai mendekati larangan-Nya.


 

Daftar pustaka:

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan Siswa Kelas 10, Bab 3